Menjadi Pribadi yang Optimis



Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)



RuangInspirasiBunda.Com--Optimis menurut KBBI adalah orang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal.
Sikap ini harus dimiliki oleh setiap manusia, khususnya seorang Muslim. Karena dengan optimistis, seorang Muslim akan selalu berusaha semaksimal mungkin mencapai cita-citanya. Senantiasa berpikir positif dan memotivasi diri agar menjadi pribadi yang memiliki visi akhirat, demi meraih rida Allah.

Sikap optimis harus ditanamkan kuat dalam hati ketika menghadapi badai masalah, supaya bisa tetap tegar dan terus bersemangat mencari solusi dari masalah yang terjadi. Tidak mudah putus asa dan bisa mengambil hikmah di balik semua peristiwa yang terjadi.

 Islam sebagai pedoman hidup seorang Muslim selalu mengajarkan umatnya untuk bangkit menyongsong hari esok dengan harapan dan semangat membara agar hidupnya lebih baik dibandingkan hari sebelumnya.  Dengan begitu kita tidak akan berkubang pada masalah yang terjadi tapi segera bergerak mencari solusi. Meyakini bahwa setelah badai masalah terjadi akan ada kebahagiaan yang menghampiri.
Allah Swt. berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah : 5-6)

Sikap optimis akan menjadikan kita pribadi yang selalu percaya diri ketika berhadapan dengan masalah. Karena yakin memiliki Allah sebagai penolong.
Sikap optimis juga akan memberikan  energi yang akan mendukung kita agar mudah bangkit kembali setelah terpuruk dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, tidak membuat kita berlarut larut terjebak kesalahan masa lalu yang pernah dilakukan.

Namun sikap optimis tidak bisa muncul begitu saja. Harus ada habits  dalam diri kita agar mampu mengendalikan pikiran, tindakan, maupun karakter dalam kondisi apapun. 

Sifat ini akan muncul manakala kita memiliki  keyakinan yang kuat bahwa Allah Swt. akan memudahkan segala urusan hambanya yang bertakwa baik urusan di dunia maupun di akhirat. Dengan begitu ketika  menemui kesulitan atau kegagalan dalam menjalani kehidupan akan senantiasa berpikir positif. Karena ia yakin bahwa semua itu terjadi karena Allah memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi hamba-hambanya. Allah sedang mendidik hamba-Nya agar menjadi pribadi yang lebih kuat, seperti firman-Nya yang berarti: " Allah menyerukan "Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman". (TQS Ali-Imran:132)

Sikap optimis banyak memberikan dampak positif untuk diri sendiri maupun orang lain. Sikap ini akan membuat orang menjadi tangguh dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup, seperti menghadapi musibah, bencana, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Optimisme dalam hidup dapat dibangun dengan menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang sungguh-sungguh.

Lalu bagaimana caranya menumbuhkan sikap optimis dalam kehidupan?
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Pertama kita harus bisa berpikir positif, meyakini segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya.

Kedua selalu mensyukuri hal kecil, sebagaimana Allah berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ  “
Artinya: “Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah: 52

Ketiga berhenti menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang dialami. Kita harus membiasakan diri untuk membuat pola pikir bahwa kesalahan yang terjadi bisa diperbaiki bahkan bisa menjadi pembelajaran di kemudian hari. Kita jadikan kegagalan tersebut sebagai dorongan untuk berupaya lebih giat agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik di kemudian hari.

Keempat selalu hindari kata-kata negatif, gantilah dengan kata positif.  Karena kalimat positif mampu membangun pemikiran yang positif pula, sehingga memunculkan sifat optimis.

Kelima mencari circle orang-orang yang selalu berpikiran positif dan memiliki sikap optimis tinggi. Dengan begitu kita akan terbawa kebiasaan baiknya.

Keenam menjadikan masa lalu sebagai pelajaran, sehingga kita tidak terjebak pada perangkap pada masa lalu. 

Sebagai seorang Muslim kita harus selalu memandang ke depan dengan penuh pengharapan agar bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

0 Komentar