Ikhtiar Menjemput Hidayah



Oleh Sri Purwanti, A. Md. K. L. 
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu) 


RuangInspirasiBunda.Com--Berbicara tentang hidayah berarti kita sedang membahas sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena hidayah berperan penting agar seseorang bisa berada di jalan yang benar. Kunci terbukanya hati agar bisa menerima kebenaran (Islam) dan menerima semua perintah dan larangan-Nya. Maka tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa
seseorang yang dimudahkan oleh Allah untuk mendapatkan hidayah, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar. 

Allah Ta’ala berfirman:

{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178).

Namun kadang-kadang petunjuk Allah berupa hidayah tidak selalu datang tiba-tiba dengan sendirinya. Tetapi petunjuk Allah ini harus dijemput dengan membenahi diri terlebih dulu. Setelah baik, barulah Allah menurunkan hidayah-Nya. Lalu bagaimana caranya menjemput hidayah?

Pertama kita berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebagai seorang hamba tentu kita harus berusaha untuk menjalankan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan semua yang Allah larang. Semua itu akan terlihat dalam amaliyah sehari-hari. 
Sebagai hamba, pastinya menjalankan apa yang dianjurakan dan menghindari apa yang dilarang. Itu akan kelihatan jika seorang hamba mengerjakan amalan-amalan yang baik seperti salat, puasa baik wajib maupun sunah dan bersedekah.

Kedua selalu mohon ampun kepada Allah. Meksipun aktivitas ini terkesan ringan namun dampaknya sangat luar biasa.

Ketiga meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana Allah berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (TQS At-Thalaq: 2-3)


Keempat, memperbanyak tilawah Al-Quran. 
Dalam Islam Al-Qur'an memiliki banyak keistimewaan, bukan sekadar kita suci tetapi juga sebagai obat segala macam penyakit juga sebagai rujukan untuk mencari solusi ketika ada masalah.

Kelima mencari circle orang-orang saleh. Sebagaimana kita ketahui circle  yang baik akan menularkan kebaikan. Begitu juga sebaliknya, oleh karena itu kita harus benar-benar memperhatikan latar belakang dan karakter seorang teman, upaya tidak terjebak pada circle yang salah.

Sesungguhnya antara yang hak dan batil, hitam dengan putih, memiliki kejelasan. Ibaratnya dua jalan yang berbeda, mereka tidak akan bercampur satu. Oleh karena itu kita harus hati-hati dan memastikan amal dan circle kita merupakan circle yang baik. Sehingga kita pun akan tertular kebaikannya. Sebaliknya jika memilih circle yang salah maka konsekuensinya kita akan tertular dampak negatifnya. Sehingga hidayah pun akan semakin menjauh.

Ikhtiar Menjemput Hidayah

Oleh Sri Purwanti, A. Md. K. L. 
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu) 

Berbicara tentang hidayah berarti kita sedang membahas sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena hidayah berperan penting agar seseorang bisa berada di jalan yang benar. Kunci terbukanya hati agar bisa menerima kebenaran (Islam) dan menerima semua perintah dan larangan-Nya. Maka tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa
seseorang yang dimudahkan oleh Allah untuk mendapatkan hidayah, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar. 

Allah Ta’ala berfirman:

{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178).

Namun kadang-kadang petunjuk Allah berupa hidayah tidak selalu datang tiba-tiba dengan sendirinya. Tetapi petunjuk Allah ini harus dijemput dengan membenahi diri terlebih dulu. Setelah baik, barulah Allah menurunkan hidayah-Nya. Lalu bagaimana caranya menjemput hidayah?

Pertama kita berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebagai seorang hamba tentu kita harus berusaha untuk menjalankan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan semua yang Allah larang. Semua itu akan terlihat dalam amaliyah sehari-hari. 
Sebagai hamba, pastinya menjalankan apa yang dianjurakan dan menghindari apa yang dilarang. Itu akan kelihatan jika seorang hamba mengerjakan amalan-amalan yang baik seperti salat, puasa baik wajib maupun sunah dan bersedekah.

Kedua selalu mohon ampun kepada Allah. Meksipun aktivitas ini terkesan ringan namun dampaknya sangat luar biasa.

Ketiga meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana Allah berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (TQS At-Thalaq: 2-3)


Keempat, memperbanyak tilawah Al-Quran. 
Dalam Islam Al-Qur'an memiliki banyak keistimewaan, bukan sekadar kita suci tetapi juga sebagai obat segala macam penyakit juga sebagai rujukan untuk mencari solusi ketika ada masalah.

Kelima mencari circle orang-orang saleh. Sebagaimana kita ketahui circle yang baik akan menularkan kebaikan. Begitu juga sebaliknya, oleh karena itu kita harus benar-benar memperhatikan latar belakang dan karakter seorang teman, upaya tidak terjebak pada circle yang salah.

Sesungguhnya antara yang hak dan batil, hitam dengan putih, memiliki kejelasan. Ibaratnya dua jalan yang berbeda, mereka tidak akan bercampur satu. Oleh karena itu kita harus hati-hati dan memastikan amal dan circle kita merupakan circle yang baik. Sehingga kita pun akan tertular kebaikannya. Sebaliknya jika memilih circle yang salah maka konsekuensinya kita akan tertular dampak negatifnya. Sehingga hidayah pun akan semakin menjauh.

Wallahu a'lam bishawab 

Posting Komentar

0 Komentar