Golden Age Momen Tepat Tanamkan Akidah Kepada Anak




Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)

RuangInspirasiBunda.Com--Rumah adalah sekolah pertama untuk anak sebelum mereka memasuki sekolah formal. Orang tua khususnya ibu adalah guru utamanya. Usia pra sekolah adalah masa golden age maka kita harus menanamkan banyak hal kepada mereka, karena pada usia inilah anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat. 

Menurut hasil penelitian Osbora, White dan Bloom perkembangan intelektual atau daya serap otak anak usia 0-4 tahun mencapai 50 % dan 0-8 tahun sebesar 80% dan 0-18 tahun sebesar 100%. Hal ini berarti anak usia 0-4 tahun merupakan usia paling menentukan keberhasilan dan kualitas seorang anak.

Maka momen ini bisa menjadi momen tepat untuk mengenalkan akidah kepada anak. Karena ini akan menjadi pondasi yang penting untuk mengarungi kehidupan pada masa yang akan datang.

Mengajarkan tauhid berarti mengajarkan tentang keesaan Allah Swt. sekaligus konsep penciptaan. Anak-anak harus mengetahui siap pencipta dan hakikat penciptaan manusia itu sendiri. Namun karena daya tangkap anak berbeda dengan orang dewasa, maka kita harus bisa memilih kosakata dan contoh yang tepat supaya mereka bisa menangkap penjelasan kita dengan baik.

Untuk mengenalkan konsep penciptaan kita bisa mengajak anak-anak mengamati apa yang ada di sekitar kita. Bagaimana tumbuhan itu bisa hidup, dan berkembangbiak menjadi banyak. Bagaimana Allah menurunkan hujan untuk menyuburkan tanah dan menghidupkan tanaman. Dengan penjelasan sederhana dan contoh yang bisa dilihat panca indra anak-anak akan mudah memahami keberadaan Allah sebagai pencipta meskipun gaib.

Proses penanaman akidah juga bisa dilakukan dengan membacakan kisah-kisah inspiratif dari para Nabi dan sahabat. Membacakan buku untuk anak memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak, meliputi kemampuan memperhatikan, ingatan, penggunaan kata-kata, pemecahan masalah, serta kemampuan berpikir logis. Semua ini sangat penting dalam membantu anak bersosialisasi dengan lingkungannya.

Orang tua sebaiknya juga membiasakan mengucap kalimat thayibah dalam setiap aktivitasnya. Berdoa sebelum memulai aktivitas dan mengucap Hamdalah setelah semua selesai dilaksanakan. Dengan begitu anak akan mengikuti, sehingga dalam keluarga akan tercipta situasi yang penuh dengan nuansa keimanan. 

Sebagai umat Muslim kita juga harus mengenalkan ibadah ke anak-anak. Kita bisa mengajak anak ketika menjalankan salat lima waktu secara berjamaah. Dengan begitu anak akan terbiasa menjaga ibadah salat lima waktu, meskipun mereka belum terkena taklif (beban hukum)

Mengajari anak membaca Al-Qur'an, mulai dari mengenalkan hurf-hurufnya, sehingga lambat laun mereka akan bisa membaca sendiri.

Kita juga harus mengenalkan hal-hal yang dibenci oleh Allah. Sehingga ketika beranjak besar anak akan paham tentang apa saja yang Allah benci.


Proses penanaman karakter khususnya tauhid pada anak memang memerlukan kesabaran ekstra. Tetapi jika kita mampu bersabar melewati prosesnya niscaya kebahagiaan akan menghampiri. Melihat anak tumbuh menjadi anak saleh/salehah, taat kepada Sang Pencipta pasti menjadi kebahagiaan tersendiri.

Kita juga harus terus bermuhasabah, istikamah dan selalu memohon kekuatan kepada Allah agar dimudahkan dalam mendidik anak-anak menjadi generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia.

Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

0 Komentar