Bahaya Khiyanah




Oleh Sri Purwanti, A. Md. K. L. 
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu) 

RuangInspirasiBunda.Com--Khiyanah (khianat) merupakan salah satu akhlak tercela dalam Islam, karena sifat tersebut merupakan salah satu ciri orang munafik. 

Orang yang berkhianat pada kesepakatan/amanah yang telah dibuat, maka akan menemui kesulitan dalam hidupnya.  
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa berkhianat kepada teman kerja samanya, dalam hal temannya telah mengamanatkan padanya dan meminta ia untuk menjaga terhadap sesuatu. Maka aku (Nabi) itu lepas tangan dari orang yang khianat." (HR. Abu Ya'la dan Baihaqi)

Sifat khianat akan menghancurkan hubungan yang telah terjalin dengan baik.  
Orang yang berkhianat sebenarnya sedang  menutup pintu keberkahan dan rahmat Allah. Karena  semakin dia sering berkhianat semakin banyak orang yang tidak akan mempercayainya. Sifat ini sangat dilarang oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. " (TQS al-Alfal:27) 

Lalu bagaimana cara kita menyikapi orang yang suka berkhianat dan berlaku curang? 
Allah Swt berfirman yang artinya:
Dan jika engkau (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berkhianat.” (TQS. Al Anfal: 58).


Ayat di atas menegaskan  bahwa tindakan yang harus diambil dalam menyikapi orang yang berkhianat adalah dengan mencabut atau membatalkan perjanjian yang telah disepakati. Hal ini untuk menghindari kemudharatan yang lebih besar di kemudian hari. Namun tidak perlu sampai memutuskan silaturahim. 

Kita tetap harus bersikap profesional, tidak terlalu terbawa perasaan. Untuk mengikis rasa kecewa yang hadir kita bisa mengalihkan fokus dengan terus mengupgrade diri. Tetap fokus untuk menorehkan prestasi. 
Kembangkan relasi dengan cara membangun relasi  dengan orang baru. Dengan begitu kita bisa terhindar dari kekecewaan berlebihan. 
Jangan sampai pengkhianatan yang dilakukan oleh orang kepercayaan, membuat kita phobia dan takut untuk menjalin hubungan baru dengan orang lain. tetap berhati-hati tanpa Tapi harus menutup diri  dari pergaulan.

Pada dasarnya penghianatan akan mengajarkan kepada kita bahwa kesetiaan dan kepercayaan itu mahal harganya. Sekali kepercayaan rusak maka akan sulit untuk bisa kembali. Oleh karena itu kita harus senantiasa berhati-hati agar tidak sampai mencederai kepercayaan yang sudah terbentuk. 

Wallahu  a'lam bishawab

Posting Komentar

0 Komentar