Ajari Anak Menghargai Waktu



Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)

RuangInspirasiBunda.Com--Waktu terus berjalan, tidak akan berhenti meskipun ada peristiwa dashyat, tidak pernah bisa berjalan mundur, selalu bergerak ke depan.
Bahkan ulama pun ada yang berkata bahwa waktu adalah pedang, dalam kitab Al-Jawaabul Kaafi karya imam Ibnul Qayim rahimahullahu disebutkan bahwa Imam Syafi’i berkata:
Waktu laksana pedang, jika engkau tidak menggunakannya maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia

Sebagai orang tua tentu kita berharap agar anak-anak bisa mengatur waktunya dengan baik. Hal ini harus dibiasakan sejak kecil sehingga bisa terbentuk habits.
Ini bisa kita lakukan dengan cara yang menyenangkan tanpa paksaan, sehingga anak tidak merasa tertekan.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar anak bisa belajar mengatur waktunya dengan baik. Untuk anak usia batita yang belum mengenal huruf dan angka (belum bisa membaca) kita bisa 
membuatkan jadwal dalam bentuk gambar sesuai dengan aktivitasnya. Gambar tersebut kita tersebut kita tempelkan secara berurutan pada tempat yang mudah dilihat oleh anak. 

Untuk anak yang sudah bisa membaca kita bisa membuat jadwal tertulis, bisa ditempelkan di dinding atau dicatat di buku agenda. Kita juga bisa mengajarkan skala prioritas kepada mereka.
Misalnya antara mengerjakan PR atau bermain, kita tawarkan kepada anak mana yang mau dilakukan terlebih dahulu beserta konsekuensinya. Sehingga anak akan paham mana yang lebih penting dan harus didahulukan.

Kita juga bisa mengajak anak untuk mengukur waktu yang diperlukan dalam setiap aktivitas. Dengan begitu kita tidak harus selalu mengingatkan kapan waktunya bermain, belajar, makan, dan agenda lain, karena anak sudah bisa menghitung waktu yang diperlukan. Sehingga orang tua tidak perlu gedor-gedor pintu hanya untuk mengingatkan agar tidak terlalu lama di kamar mandi.

Orang tua juga harus mengajarkan pentingnya disiplin. Jadi jadwal harian dan skala prioritas yang sudah dibuat harus diterapkan dengan baik. Ini pentingnya disiplin, sehingga anak akan terlatih untuk mengikuti kegiatan yang sudah terjadwal. Kita juga harus memahamkan konsekuensi jika tidak disiplin dan suka menunda-nunda pekerjaan. Sehingga anak bisa mematuhi jadwalnya dengan penuh kesadaran.

Orang tua juga harus menjadi contoh pertama dalam manajemen waktu. Karena mereka menyaksikan apa yang kita lakukan sehari-hari maka, kita pun harus berusaha untuk selalu disiplin. Tidak menunda-nunda pekerjaan, tidak mengulur-ulur waktu salat, dan lain sebagainya sehingga anak bisa mencontoh apa yang kita lakukan. Karena sejatinya anak perlu keteladanan, ketika mereka mendapatkan itu dari kedua orang tuanya maka mereka akan mudah mengikuti 


Hendaknya sebagai orang tua kita juga sadar bahwa waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi seorang hamba. Makan sungguh disayangkan jika waktu berlalu begitu saja tanpa digunakan untuk melakukan ketaatan dan beribadah kepada Allah Swt. yang telah banyak memberikan nikmat kepada kita.

Waktu yang telah berlalu tidak mungkin bisa kembali, maka yang bisa kita lakukan adalah mengatur waktu yang akan datang sehingga tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Anak-anak yang terbiasa mengatur waktunya sejak dini, ketika dewasa akan lebih mudah mengatur waktunya karena sudah terbentuk habits dalam dirinya.

Oleh karena itu kita harus berusaha sekuat tenaga untuk mendidik anak-anak agar bisa menghargai waktu. Supaya mereka tumbuh menjadi anak yang disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab. 


Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Kerasa bangetttt ini di tulis pake perasaan yg dalam, terlihat dalam tiap kalimat2nya yg penuh makna. Terimakasih sudah mengingatkan bagaimana menghargai waktu. Seperti surah al-ashr

    BalasHapus
  2. Memang ya, mengajarkan ttg pentingnya waktu kpd anak harus sedari dini.. supaya saat besar sdh terbentuk kebiasaan baik sbg bekal untuknya menjalani kehidupan

    BalasHapus
  3. Menunda pekerjaan kelihatan nya enak di depan ga mbak, tapi kalau tidak dilaksanakan juga akan menjadi beban utk pekerjaan kita. Anak harus tahu bagaimana memanajemen waktu dengan baik

    BalasHapus