Ramadan Momen Berburu Ilmu



Oleh Sri Purwanti, Amd.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)

RuangInspirasiBunda.Com-Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh kemuliaan. Bulan berbagi dan berburu ilmu. Karena pada bulan yang mulia ini banyak majelis ilmu baik di masjid, musala, maupun sosial media yang menghadirkan berbagai macam acara untuk meningkatkan tsaqafah dan menambah wawasan. Sehingga peluang untuk menambah ilmu terbuka luas.

Selain itu bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh keberkahan karena Allah akan melipatgandakan pahala dari  amal yang kita lakukan. Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخُصْلَةٍ مِنَ الخَيْرِ كَانَ كَمْنَ أَدَّى فَرِيضَةً فِيما سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً كَانَ كَمَنْ أدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ

Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan satu kebaikan di bulan Ramadan
maka pahalanya sama dengan pahala melakukan perbuatan yang fardu (wajib) di selain bulan Ramadan. Dan barang siapa melakukan satu perbuatan wajib di bulan Ramadan maka pahalanya sama dengan melakukan 70 perbuatan wajib di selain bulan Ramadan.


Ilmu merupakan kunci pengetahuan dan sebuah sarana untuk bisa menjalankan semua perintah Allah Swt. secara sempurna.
Menuntut ilmu merupakan kewajiban setiap Muslim dan Muslimah tanpa terkecuali.
Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: 
"Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (TQS. Al-Mujadalah: 11). 

Ilmu dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu ilmu dunia dan ilmu akhirat. 
Ilmu dunia berfungsi untuk memudahkan kita dalam menunaikan aktivitas di dunia. Seperti pada bidang pendidikan, kedokteran, pertanian, perekonomian, peternakan dan lain sebagainya. Ilmu ini hukumnya fardu kifayah, jadi ketika sudah ada yang mempelajari, maka yang lain sudah gugur kewajibannya. 

Sedangkan untuk ilmu akhirat yang digunakan untuk menjadi pedoman ketika melakukan ibadah mahdah maka hukumnya wajib bagi setiap Muslim tanpa terkecuali.  Misalnya ilmu tentang tajwid, tatacara salat, puasa dan lain sebagainya.

Dalam menuntut ilmu tentu ada  adab  yang harus diperhatikan. Seorang penuntut ilmu harus senantiasa menghiasi dirinya dengan adab baik dan akhlak mulia. Dia harus mengamalkan ilmunya dengan menerapkan akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun kepada orang lain. 
Sebagaimana disampaikan oleh Imam Malik ra.

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Seorang penuntut ilmu hendaknya bersikap rendah hati, tidak sombong, dan menjauhkan dari perilaku maksiat, selalu menyiapkan gelas kosong ketika akan mengikuti  proses pembelajaran. Dengan begitu harapannya semua ilmu yang diberikan bisa terserap sempurna.

Menuntut ilmu memiliki banyak sekali keistimewaan.  Salah satunya seperti janji Allah, yang akan menaikkan derajat para penuntut ilmu beberapa derajat. 

Selain itu para penuntut ilmu akan mendapatkan banyak kebaikan.
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037).

Selain diangkat derajatnya, seseorang yang menuntut ilmu karena Allah Swt. maka kualitas dirinya berbeda dengan manusia lainnya yang enggan menuntut ilmu. Allah Swt. berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya..Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (QS. Az Zumar: 9)

Ilmu yang bermanfaat pahalanya akan mengalir seperti sungai-sungai meskipun sang pemilik ilmu sudah tiada.

Kita harus benar-benar memanfaatkan momentum Ramadan agar semangat untuk terus berburu ilmu. Namun agar kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta penuh berkah, sehingga kita harus menjauhkan diri dari maksiat. Karena maksiat lah yang akan membuat  kita menjadi sulit untuk bisa berkonsentrasi sehingga ilmu yang kita tangkap ini akan sulit dipahami.

Oleh karena itu kita harus benar-benar meluruskan niat menuntut ilmu semata-mata karena Allah. Sehingga ilmu kita menjadi ilmu yang penuh dengan keberkahan.

Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

0 Komentar