Mengapa Kezaliman Harus Dilawan?



Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)

RuangInspirasiBunda.Com-Kezaliman merupakan perbuatan yang meletakkan suatu perkara tidak pada tempatnya. Perilaku ini erat dengan perbuatan maksiat, dan dosa baik berupa dosa besar maupun dosa kecil. Kezaliman identik dengan tindakan aniaya baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Setiap kemaksiatan yang dilakukan oleh seorang Muslim adalah salah satu bentuk kezaliman kepada dirinya sendiri. Karena akan menyebabkan dosa yang akan kembali kepada dirinya sendiri.

Oleh karena perbuatan apapun yang akan memberi dampak buruk pada diri sendiri baik di dunia maupun di akhirat, maka pelakunya disebut sebagai orang yang zalim. Allah Swt. berfirman:

فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ

"…dan ada di antara mereka yang zalim kepada diri mereka sendiri…” (QS. Fathir: 32)

Kezaliman adalah perbuatan tercela yang bisa menyebabkan datangnya dosa, bahkan dosa besar. Karenanya, Allah menyediakan hukuman baik di dunia maupun akhirat.

Allah Swt. berfirman:
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (TQS. Ibrahim: 24)

Selanjutnya adalah zalim kepada orang lain. Baik berupa sikap yang melampui batas maupun melanggar hak orang lain.

Lalu bagaimana sikap kita sebagai Muslim dalam menyikapi kezaliman yang terjadi?
Sudah sangat jelas bahwa tindakan zalim dan semena-mena adalah perbuatan dosa besar, maka mencegah dan melawannya adalah sebuah kewajiban.

Mencegah dan melawan kezaliman adalah merupakan bagian dari nahi munkar. Tentu kita harus melawannya karena Allah sudah memberikan ancaman bagi orang zalim berupa azab yang besar bagi pelakunya. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah: “Barangsiapa yang berbuat zalim, niscaya akan merasakan azab yang sangat besar.” (TQS. Al-Furqan: 19) 

Kezaliman juga akan mendatangkan laknat berupa dijauhkannya kenikmatan dan rahmat Allah Swt. baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya: “(yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk.” (TQS Al-Ghafir: 52)

Pelaku kezaliman akan mendapatkan ancaman doa dari orang yang dizaliminya, padahal doa orang yang terzalimi akan dikabulkan oleh Allah Swt. sekalipun doa itu berupa keburukan. Rasulullah saw. pernah bersabda: ”Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah” (HR. Bukhari dan Muslim).


Tidak diragukan lagi bahwa Allah memerintahkan umatnya agar menegakkan keadilan dalam pergaulan sesama manusia dan mengharamkan terjadinya kezaliman karena bisa menyebabkan kemunduran dan hancurnya sebuah peradaban.

Kezaliman bisa menjadi pemicu munculnya kebencian antar sesama, merusak ukhuwah, bahkan merusak tatanan yang ada.
Oleh karena itu kita harus berusaha sekuat tenaga untuk mencegah terjadinya kezaliman di sekitar kita. Jika tidak mampu dengan tangan, cukup dengan lisan, jika tidak mampu dengan lisan maka kita wajib mengingkari dalam hati.

Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

0 Komentar