Kewajiban Orang Tua dalam Mendidik Anak



Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)

RuangInspirasiBunda.Com-Anak merupakan amanah yang harus kita rawat dan didik dengan sepenuh hati. Mereka adalah titipan dari Allah oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mendidik anak sesuai dengan yang telah Allah tetapkan.

Anak merupakan aset masa depan karena mereka pemegang tongkat estafet untuk melanjutkan perjuangan kedua orang tuanya. Oleh karena itu kita harus mendidik sebaik mungkin agar mereka tumbuh menjadi generasi yang saleh/salehah, cerdas dan tangguh.
Doa anak-anak yang saleh bisa menjadi jariyah kedua orang tuanya, sebagaimana sabda
Rasulullah saw.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendo’akannya.” (HR. Muslim: 1631).

Pengasuhan dan pendidikan anak sangat penting agar mereka  bisa tumbuh menjadi anak yang saleh/salehah. Bahkan Allah Swt. langsung membebankan tanggung jawab pendidikan anak kepada kedua orang tua, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ (٦)

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6).

Jadi sangat kurang tepat jika pendidikan anak diserahkan sepenuhnya kepada pendidik yang mendidik anak di sekola, karena sesungguhnya mereka hanyalah partner bagi orang tua dalam proses pendidikan anak. 

Sebagai orang tua kita harus bisa memberikan dasar yang kuat guna menghadapi tantangan zaman. Dengan begitu anak akan siap berhadapan dengan hal-hal baru, tetap kritis dan bisa memilah antara yang baik atau buruk.

Sebagai seorang Muslim kita memiliki patokan dalam proses pendidikan anak yang bersumber dari Al-Qur'an dan sunah dan disesuaikan dengan tingkatan usia.

Pertama memperdengarkan Al-Qur'an semenjak dalam kandungan. Mendengarkan bacaan ayat suci Al-Qur’an sangat baik dilakukan pada bayi yang masih ada dalam kandungan. Karena Allah memberikan karunia pendengaran sejak usia kandungan masuk pada minggu kedelapan dan mulai sempurna pada minggu ke 24. Dengan begitu bayi akan familiar dengan ayat-ayat Al-Qur'an sejak dini.

Kedua memperkenalkan Sang Pencipta sejak anak lahir Hal ini bisa dilakukan dengan membacakan buku cerita maupun menggunakan media sejenis. Sehingga anak mengenal Tuhannya sejak dini.

Ketiga mengenalkan konsep aurat, baik anak laki-laki maupun perempuan. Dengan begitu anak akan terbiasa menjaga aurat dari orang-orang yang bukan mahramnya.

Keempat mengajarkan tatacara beribadah dan segenap pernak-perniknya. Mulai dari wudu, salat, mengenalkan konsep najis dan cara bersuci dari najis.

Kelima mengajarkan adab. Sopan santun dan adab merupakan bagian dari akhlak, oleh karena itu kita harus mengajarkan sedini mungkin. sebagai sabda Rasulullah
Artinya: "Tidak ada pemberian orang tua untuk anaknya yang lebih utama dibanding adab yang baik." (HR Tirmidzi)

Keenam mengajak anak untuk mulai mengenal puasa sejak dini. Kita bisa menanamkan pada anak segala manfaat dan berkah dari ibadah berpuasa. Ketika anak sudah terbiasa untuk berpuasa, maka lama-lama akan lebih mudah bagi untuk menjalankan puasa Ramadan tanpa banyak drama.

Ketujuh, membiasakan anak hidup s. Meskipun orang tua hidup berkecukupan namun tidak berarti kita bebas memberikan semua fasilitas yang diminta oleh anak. Mereka harus dibiasakan hidup sederhana sehingga bisa survive dalam segala kondisi.

Selanjutnya kita juga harus memperhatikan siapa saja lingkup pergaulan anak. Karena seorang kawan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian anak kita. Sebagaimana Rasulullah bersabda: "Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api".

Jika anak Anda berteman dengan lingkungan yang positif, tentu akan membawa aura yang baik ke depannya. Namun jika mereka berada dalam circle negatif lambat lain juga akan terbawa. Oleh karena itu kita harus benar-benar mengawal anak-anak sehingga mereka selalu berada dalam circle positif.

Semoga Allah memberikan kemudahan, kekuatan, dan kesabaran dalam mendidik anak-anak, sehingga mereka bisa menjadi generasi cemerlang pewaris peradaban.

Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

1 Komentar