Waspada Bahaya Fitnah

 



Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.

(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)


RUANGUNISPIRASIBUNDA.COM--Dewasa ini fitnah sudah dianggap sebagai hal biasa, bukan lagi dosa besar. Padahal fitnah merupakan salah satu perbuatan tercela yang sangat dilarang dalam Islam. Selain merusak reputasi, aktivitas fitnah bisa mematikan karakter pihak yang difitnah. 


Allah Swt. dengan tegas memberikan peringatan kepada manusia agar menghindari fitnah karena termasuk dosa besar.  Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: " Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari musuh kamu), maka tidak ada permusuhan lagi kecuali terhadap orang-orang yang zalim."


Mengapa fitnah termasuk dosa besar? Karena fitnah bisa merusak harga diri, kehormatan, dan menyebabkan permusuhan. Oleh karena itu Allah menjanjikan kepada para penebar fitnah balasan yang pedih yaitu neraka jahanam.

Allah berfirman yang artinya: " Sesungguhnya orang-orang yang mendatang fitnah kepada orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab,  jahanam dan bagi mereka azab neraka yang membakar." (TQS Al-Buruj: 10)


Fitnah bisa menyebabkan kerugian baik moril maupun materiil bagi korbannya. Oleh karena disebutkan bahwa fitnah lebih kejam dari membunuh.


Pelaku fitnah biasanya memilih jalan ini karena perasaan dengki yang bersemayam di dalam dirinya. Merasa takut tersaingi, takut kalah pengaruh, maupun ambisi ingin berada di posisi puncak sehingga menghalalkan segala cara, termasuk merusak reputasi orang yang dianggap pesaing. 


Lalu bagaimana cara menyikapinya jika kita yang menjadi korban fitnah? Islam sebagai agama sekaligus pedoman hidup memiliki seperangkat aturan yang jelas untuk menyelesaikan semua masalah yang di hadapi manusia termasuk perkara fitnah. Jika kita berada di posisi korban maka harus tetap tenang dan tidak panik. Dengan begitu kita bisa berpikir jernih.


Kita tidak perlu sibuk klarifikasi karena serapat apapun kebenaran disembunyikan, suatu saat akan tetap muncul ke permukaan. Sehingga kita tidak perlu membuang energi hanya untuk menanggapi fitnah yang dilontarkan oleh para pendengki.


Jika fitnah tersebut sudah merusak reputasi, karir, bahkan mengganggu kehidupan sebaiknya lakukan tabbayun kepada penebar fitnah. Memang tidak ada jaminan mereka akan mengaku, tapi paling tidak itu bisa menjadi syok terapi, dan mereka tahu kita tidak tinggal diam dengan fitnah yang dilontarkan.


Perbanyak doa dan mengadu kepada Allah. Karena doa orang terzalimi mustajab, maka kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengadukan semua kepada Sang Pencipta. Tidak perlu sibuk cari strategi untuk membalas, tapi serahkan kepada Allah sebaik-baik hakim.


Cara menghadapi fitnah yang paling baik  adalah dengan memperbaiki kualitas diri. Dengan begitu orang akan melihat kebenarannya tanpa kita klarifikasi sana sini. Sehingga ketika kebenaran terungkap kita sudah berada jauh di depan dibandingkan dengan para penebar fitnah.


Senantiasa memohon perlindungan kepada Allah, tetap husnudzan dengan semua ketetapannya. Semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta sehingga hati kita menjadi lebih tenang.


Untuk menjaga agar hati tetap baik-baik saja, ada baiknya kita menjauhi sumber fitnah. Dengan begitu kita tidak akan terprovokasi untuk membalas fitnah yang mereka lontarkan. Cukup serahkan semua kepada Alllah, sebagai hakim yang hakim.


Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

0 Komentar