Trik Jitu Memasarkan Buku

 


Resume pertemuan ke-28


Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.

Ruanginspirasibunda--Alhamdulillah atas semua nikmat yang Allah berikan, baik nikmat iman, nikmat sehat, dan waktu luang untuk terus berburu ilmu. Tak terasa kegiatan belajar bersama KMBN PGRI batch 28 telah sampai pada pertemuan ke-28. Malam ini kelas dimulai

Om Jay (Pak Wijaya Kusuma) Founder KBMN 28 dan Peserta Calon Guru Penggerak Angkatan 7

memberikan motivasi kepada peserta yang mengikuti kelas tentang bagaimana cara beliau memasarkan bukunya.


Om Jay belajar memasarkan buku dari Pak Akbar Zainudin yang malam ini akan menjadi narasumber untuk berbagi ilmu dan pengalamannya kepada peserta pelatihan KBMN.


 Om Jay menjelaskan, buku kisah Om Jay adalah buku yang Om Jay jual dengan berbagi cara, dan ternyata cara yang paling mudah adalah menjulanya di market place secara online. Karena kita tinggal duduk manis saja dan bukupun terbang ke seluruh Indonesia. 


Beliau juga mempromosikan  melalui Chanel YouTube https://youtu.be/JUKYddBF87Y. Beliaumengikuti saran pak Akbar Zainudin, untuk membuat acara peluncuran buku agar buku kita laku. Alhamdulillah ternyata banyak yang pesan. 


Pertemuan malam kali ini akan ditemani oleh Bapak Akbar Zainudin, MM.,MNE selaku narasumber dan Bapak Sim Chung Wei, SP. selaku moderator. Narasumber membawakan materi tentang "Teknik Promosi Buku"


Bapak Akbar Zainudin, merupakan penulis buku "Man Jadda Wajada". Saat ini sudah sampai cetakan ke-13,  dan beredar 55.000 eksemplar. Setelah buku "Man Jadda Wajada", beliau juga menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang. 


Narasumber membranding diri sebagai motivator dan penulis buku-buku motivasi. Karena itu, karena yang beliau tulis hampir semuanya buku-buku tentang motivasi. Tujuannya agar ketika orang mendengar nama Akbar Zainudin, tidak jauh-jauh dari motivasi. Ada motivasi belajar, motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan juga motivasi agama. 


Buku beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Buku ini sangat recommended  karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.

Buku ini juga menjadi materi pembelajaran DIKLAT MENULIS yang Narasumber  adakan selama pandemi. 


Pak Akbar memiliki empat hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Alhamdulillah, sebagai trainer, keempat hal ini bisa belaiu jalankan bersama-sama sampai saat ini. Salah satu impian beliau adalah bisa keliling ke 34 Provinsi se-Indonesia. Alhamdulillah bisa keliling ke 33 Provinsi. Kurang satu provinsi lagi, yaitu Papua. 


Buku terlaris kedua yang beliau tulis adalah "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Ini adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Menjadi laris karena memang disebarkan bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan santriwati seluruh Indonesia. 


Kalau di pesantren, beliau memberikan dua materi pelatihan yaitu seminar motivasi dan pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. Untuk pelatihan menulis, biasanya teorinya tidak terlalu banyak, lalu dibuat praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer, lalu dijadikan sebagai buku antologi. 


Selain itu, buku terbaru beliau adalah "The Power of Man Jadda Wajada" . Buku ini semacam penyempurnaan dari "Man Jadda Wajada" seri pertama. Buku untuk guru adalah "Guru Hebat Man Jadda Wajada". 


Pak Akbar menjelaskan materi tentang "Strategi Pemasaran Buku" yang beliau ambil dari buku  UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.


Promosi adalah salah satu cara memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli. 


Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita. 


Narasumber menjelaskan beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.

2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh. 

3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku. 

4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.


Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 


1. Launching Buku

Ini merupakan program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja, yangg mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Siapa  membiayai launching buku ? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 


Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 


Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. 


Kita bisa membuat saja program Launching Buku, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu bisa dilakukan setiap bulan. Misalnya bulan ini launching pertama, bulan depan launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Jadi kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?


2. Bedah Buku

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 


Kita bisa menawarkan bedah buku di semua tempat dan situasi yang memungkinkan. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 


Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.


3. Seminar atau Pelatihan

Kita bisa melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. 

Seminar atau workshop ini, untuk pertama kali bisa dilakukan secara gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.


4. Membangun Komunitas

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 


Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 


5. Membangun Jaringan Reseller

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.


6. Jualan di marketplace.

Kita bisa membuka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  


7. Memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. 

Kita bisa memanfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 


Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Kita bisa memberikan sharing apa saja,  sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.


 Dengan mengunakan berbagai macam metode, disertai doa insyaallah karya kita akan mudah terjual. Semangat berkarya, semangat menebar kebaikan. 

Salam Literasi ✊✊✊

Posting Komentar

0 Komentar