Ramadan Momentum Tanamkan Kepekaan Sosial Kepada Anak

 


Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L

(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)



RUANGINSPIRASIBUNDA.COM_Ramadan adalah bulan yang mulia dan penuh keberkahan. Sudah seharusnya kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan amal saleh. Termasuk untuk menanamkan karakter yang baik kepada anak-anak.


Sebagaimana kita ketahui salah satu fungsi keluarga adalah sebagai sarana pendidikan. Karena dalam keluarga anak-anak mendapatkan pelajaran pertama tentang segala hal, termasuk pendidikan karakter.


Ketika bulan Ramadan tiba anggota keluarga memiliki kesempatan luas untuk berkumpul. Baik waktu sahur, berbuka maupun tadarus bersama. Momen ini bisa kita gunakan untuk mengasah empati dan kepekaan sosial pada anak.


Empati merupakan kemampuan untuk menempatkan diri di posisi orang lain. Kemampuan ini  bisa membuat seseorang mengenali dan memahami perasaan orang lain, menghargai perbedaan yang ada, dan mampu mengamati peristiwa dari sudut pandang orang lain. 


Anak yang kita ajak berpuasa tentu akan merasakan lapar, haus, serta harus menahan diri dari segala hal yang bisa mengurangi pahala puasa. Ini menjadi waktu yang tepat untuk mengajarkan anak tentang rasa empati.  


Pada momen ini orang tua bisa melakukan pendekatan yang efektif untuk memupuk nilai luhur dalam diri seorang anak, termasuk kepekaan sosial mereka.


Kita bisa mengajak anak berbagi kepada kaum dhuafa. Sehingga anak-anak bisa melihat langsung betapa susahnya kaum duafa demi mencari sesuap nasi. Dengan begitu anak akan belajar memahami apa yang dirasakan oleh mereka yang kurang beruntung dari segi ekonomi.


Kita juga bisa mengajak anak untuk menyisihkan sebagian uang sakunya untuk berinfak. Ini sesuai dengan firman Allah yang artinya: "

"Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang di siram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (TQS Al-Baqarah [2]: 165)


Ayat ini menjelaskan tentang keutamaan berinfak untuk mencari rida Allah. Nilai ini bisa kita tanamkan kepada anak sedini mungkin. Harapannya ketika mereka dewasa karakter itu sudah melekat kuat dalam diri sang anak.

Dengan begitu anak akan terhindar dari sikap tamak, egois dan suka memikirkan urusannya sendiri.


Upaya menanamkan kepekaan sosial kepada anak memang bukan hal yang mudah karena mereka  belum mengerti apa manfaatnya. Namun jika kita istikamah insya Allah akan memberikan buah yang manis. 


Karakter baik pada anak bukanlah warisan genetis, oleh karena itu perlu diupayakan, dan ditumbuhkan sejak kecil. Dengan begitu potensi tersebut bisa berkembang maksimal. Karena anak adalah sosok yang suka meniru, maka orang tua harus menjadi contoh yang baik di hadapan anak-anak. Termasuk dalam hal kepekaan dan empati terhadap sesama.


Penanaman karakter ini perlu kerja sama yang baik antara kedua orang tua. Dengan begitu bisa menghindari terjadinya miskomunikasi antara ayah dengan ibu. Kedua orang tua harus kompak sehingga menjadi tim yang solid dalam pengasuhan. Sehingga anak terhindar dari kebingungan karena adanya perbedaan pola asuh antara kedua orang tuanya.


Mari kita jadikan momen Ramadan kali ini menjadi bulan yang penuh kesan. Kita maksimalkan ikhtiar dalam mendidik putra-putri kita. Sehingga mereka tumbuh menjadi anak yang saleh dan berbudi pekerti luhur.



Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

3 Komentar