Hindari Kebiasaan Sia-sia Agar Puasa Tidak Hanya Peroleh Lapar dan Dahaga

 


Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.

(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)


RUANGINSPIRASIBUNDA.COM--  Menunaikan ibadah puasa Ramadan tentu tidak hanya bertujuan untuk menahan lapar dan haus, tetapi demi mendapatkan rida dari Allah Swt. Namun sebagian orang kurang  memahami makna puasa yang sebenarnya, dan tanpa kita sadari melakukan beberapa hal yang bisa merusak puasa sehingga  tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga.


Ada beberapa kesalahan yang kita anggap sepele namun jika ditelisik lebih dalam bisa fatal akibatnya. Ada beberapa perilaku yang bisa merusak puasa Ramadan, dan sering kali tidak kita hiraukan.


Pertama kebiasaan ghibah. Sudah jamak ketika berkumpul bersama kawan akan bercengkrama kesana kemari, ujung-ujungnya akan bergosip (ghibah/bergunjing). Padahal ghibah merupakan dosa besar yang dibenci oleh Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. : " Allah boleh jadi mengampuni seseorang yang telah berzina  yang kemudian menyesali perbuatannya dan memohon ampunan -Nya. Namun Allah tidak akan memaafkan seseorang yang mengunjingkan orang lain sebelum penderita gunjingan memaafkannya." (HR Thabrani)


Kedua berkata dusta. Dewasa ini dusta dianggap hal yang biasa, bahkan ketika bulan Ramadan tiba, ada sebagian orang yang masih terbiasa mengucapkan dusta. Padahal hal ini bisa menyebabkan puasa sia-sia. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. :"Barang siapa yang tidak menjaga perkataan dusta, maka Allah tidak butuh rasa lapar dan haus yang dia tahan" ( HR Bukhari)

 

Ketiga membuang sia-sia tanpa manfaat dan tidak bernilai ibadah. Ketika sedang berpuasa beberapa orang sering menghabiskan waktunya dengan tidur sepanjang hari, atau justru melakukan hal yang unfaedah seperti main game, maupun nonton tayangan yang berpotensi merusak akidah. Sebagian orang gagal mengatur waktunya selama bulan Ramadan. Sering bermalas-malasan dengan alasan lemas karena berpuasa. Padahal ini justru merusak puasa kita, sehingga tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan haus.


Keempat bersikap boros dan membuang-buang makanan. Seringkali menjelang buka orang berburu aneka macam makanan, padahal setelah Magrib minum seteguk air dan makan sepiring nasi saja sudah merasa kenyang. Makanan yang sudah dibeli akhirnya tidak tersentuh, karena menuruti syahwat perut akhirnya mubazir. Selain menghamburkan uang, makanan pun akan terbuang.


Kelima puasa tapi maksiat tetap jalan. Puasa itu laksana tameng yang mencegah dari segala perbuatan tercela. Namun sebagian dari kita ada yang masih asyik bermaksiat ketika sedang menjalankan ibadah puasa. Padahal melakukan kemaksiatan saat sedang puasa maka puasanya tidak sempurna.


Oleh karena itu kita harus berhati-hati ketika sedang berpuasa. Sehingga tidak terjebak untuk melakukan hal-hal yang bisa mengurangi pahala bahkan bisa merusak puasa.

Alangkah baiknya jika waktu yang ada diisi dengan hal-hal yang bermanfaat seperti memperbaiki bacaan Al-Qur'an, memperbanyak sedekah, berburu ilmu karena biasanya pada bulan Ramadan majelis ilmu bertebaran. Kita bisa memilih satu sesuai minat masing-masing. Selain menambah tsaqafah aktivitas ini juga bisa menjaga kita dari aktivitas yang kurang bermanfaat. Kita juga bisa menjaga pandangan dan telinga dari hal-hal yang tidak berfaedah Selain itu circle juga akan bertambah. Dengan begitu relasi akan semakin luas, ketika kita melakukan kesalahan akan banyak yang memberikan koreksi agar bisa diperbaiki.


Saatnya memilih aktivitas yang bermanfaat untuk mengisi bulan Ramadan yang penuh berkah ini, sehingga kita tetap produktif selama Ramadan namun puasa kita juga terjaga kualitasnya. Tidak semata-mata memperoleh lapar dan dahaga, tetapi juga mendapatkan pahala dan rida dari Allah Swt.


Posting Komentar

0 Komentar