Hati-hati Bahaya Sombong Mengintai

 



Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.

(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)


RUANGINSPIRASIBUNDA.COM-- Sombong adalah salah satu sifat tercela yang sering menimpa manusia. Orang yang  sombong memiliki sifat ini akan merasa dirinya lebih tinggi, lebih sempurna, dan lebih baik dibandingkan orang lain. Sehingga cenderung memandang rendah dan remeh terhadap orang lain. 


Orang sombong biasanya memiliki hati yang keras sehingga susah menerima nasihat meskipun berisi kebenaran.

Sifat sombong sering muncul beberapa faktor misalnya perubahan status sosial yang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan tingkat kepercayaan diri yang terlalu tinggi. Akhirnya muncul kesombongan dalam dirinya.


Faktor lain adalah ilmu yang dimiliki. Orang yang berilmu tanpa didasari keimanan terhadap Allah Swt. seringkali terjerumus dalam kesombongan. Hobi debat kusir karena merasa paling pintar. Suka mencibir orang lain yang dianggap tidak sepadan tingkatan ilmunya. Ini sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Bakar Abu Zaid dalam Hilyah Thalibil Ilmi hal 79 :"  Ilmu itu ada tiga jengkal. Barangsiapa masuk jengkal pertama maka dia akan sombong. Barangsiapa masuk jengkal kedua, dia akan jadi tawadhu. Barangsiapa masuk jengkal ketiga dia akan menyadari bahwa dirinya tidak tahu (masih sedikit ilmunya)


Faktor lain penyebab munculnya sifat sombong adalah amalnya. Kadang kala orang yang banyak amalnya akan tergelincir dalam kesombongan. Merasa dirinya lebih banyak amalnya dibandingkan orang lain.


Kedudukan seseorang juga bisa memunculkan sifat sombong. Orang yang memiliki kedudukan tinggi kadang terkena famous sindrom. Merasa terkenal sehingga seringkali muncul perasaan ingin dihargai dan diutamakan. Bahkan tak segan melampiaskan kemarahan jika ada yang bersikap kurang hormat kepadanya.


Ini merupakan sikap yang bisa membawa kerugian di dunia dan akhirat.  Karena orang yang sombong akan cenderung dijauhi, bahkan Allah Swt. pun tidak menyukai sifat seperti ini. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah ayat yang artinya :" Dan janganlah engkau memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. "(TQS. Al-Luqman:18)


Sebagai seorang hamba mestinya menyadari bahwa kita memiliki banyak kelemahan. Apa yang ada dalam diri manusia bersifat terbatas. Paras rupawan, ilmu yang banyak, harta melimpah semua akan sirna jika Allah menghendaki. 


Seharusnya kita paham bahwa tidak ada yang layak disombongkan. Karena sepandai apapun manusia tetaplah berasal dari sari pati tanah, dan kelak ketika meninggal akan kembali ke tanah.


Orang yang sombong akan susah berkembang, karena biasanya sudah merasa cukup dan bangga dengan apa yang dimilikinya. Padahal roda kehidupan selalu berputar. Jika seseorang sudah merasa cukup bangga dengan semua capaiannya saat ini, niscaya di waktu mendatang akan tertinggal jauh.  Oleh karena itu kita harus benar-benar mewaspadai sifat ini.


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari sifat sombong. Pertama kita harus selalu ingat posisi kita sebagai ciptaan Allah. Segala sesuatu yang menimpa diri kita, termasuk  kekayaan, prestasi, kecantikan bisa terwujud atas kehendak Allah. Jadi bukan semata-mata dari diri kita.


Kedua harus selalu ingat bahwa apa yang kita miliki hanya titipan. Jika sewaktu-waktu yang yang menitipkan (Allah) mengambilnya kita tidak akan bisa berbuat apa-apa.


Ketiga setinggi apapun ilmu yang kita miliki, tidak sebanding dengan ilmunya Allah. Kita juga tidak bisa menjamin bahwa semua amal kita akan diterima. Karena itu merupakan hak prerogatif Allah, dengan begitu seharusnya tidak ada yang harus disombongkan, meskipun kelihatannya amal kita banyak.


Kita harus senantiasa melakukan muhasabah, menyadari bahwa sebagai hamba memiliki banyak kekurangan, kesalahan, dan dosa. Jika bukan karena kasih sayang dan rahmat Allah yang menutupi cela dalam diri kita, niscaya tak akan mampu mengangkat kepala dengan tegak.


Dunia ini hanya sementara, sudah selayaknya kita memanfaatkan semua waktu yang ada untuk melakukan amal saleh. Tidak perlu menyombongkan sesuatu yang sifatnya hanya titipan. Senantiasa berdoa, memohon kepada Allah agar terjaga dari segala sifat buruk yang kadang menyapa.


Wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar

1 Komentar