Mari Gali Potensi Agar Bisa Ukir Prestasi

Resume Pertemuan ketiga, bersama Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd.

Oleh Sri Purwanti, Amd. K.L.

 

Ruang inspirasibunda.com--Alhamdulillah, syukur tak terhingga karena masih diberikan kesempatan untuk kembali beoajr bersamaKBMN batch 28. Materi pada pertemuan ketiga  dibawakan oleh Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. dengan tema "Gali potensi untuk mengukir prestasi".

Bu Aam menuturkan agar bisa menggali potensi dalam diri liga maka bisa dimulai dengan apa-apa yang disukai. Karena pada dasarnya setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi. 

Bu Aam memberikan contoh ketika beliau suka menulis maka beliau menekuninya.  Mulai menulislam dari apa yang disukai, kejadian apa yang dialami, bahkan bisa mulai dari hal apa yang dikuasai. Misalnya bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri.

Beliau mengatakan, untuk penulis pemula biasanya banyak sekali kendala  yang dihadapi untuk memulai tulisan. Bisa karena takut tulisan jelek, takut dibuli, tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan di dalam draf. Membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja. 

Ternyata beliau juga pernah mengalami fase tersebut. Bahkan pernah gagal dalam KBMN gelombang 8 namun setelah mengulang kembali bisa lulus pada gelombang 12.

Beliau mengisahkan ketika masih menjadi peserta, semangatnya berkobar saat menerima materi dari Bunda Kanjeng. Hal inilah yang akhirnya membuahkan buku antologi dengan judul Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng. 

Beliau menyampaikan, buku adalah mahkota seorang penulis. Oleh karena itu setelah lulus dari BM 12, beliau melahirkan buku solo.

Berawal  dari mimpi, akhirnya buku pertamanya bisa terbit dan keliling Indonesia karena banyak peserta yang memesan buku itu untuk dijadikan panduan membuat buku hasil resume.

 Bu Aam juga belajar dari Omjay, yang selalu menulis setiap hari dan mengabadikan menjadi buku. Maka  mengikuti jejaknya untuk membukukan setiap pengalaman supaya menjadi jejak literasi.

Beliau pun menuturkan bahwa dulu memiliki mimpi agar suatu saat bukunya bisa terpajang di Rak Gramedia, namun sekarang hal itu bisa terwujud. Allah memudahkan jalan untuk menggapai setiap impian.

Bu Aam  juga mengikuti Lomba Blog. Awalnya masuk 10 besar saja dan mendapatkan hadiah webcam. Namun beliau tidak patah semangat, dan kembali mengikuti lomba blog PGRI dan akhirnya meraih juara 1 pada bulan Maret 2021.

Buku solo ketiga akhirnya lahir. Buku ini  berkisah tentang bagaimana penulis konsisten menulis selama 28 hari tanpa jeda yang di isinya berharap bisa memberikan inspirasi melalui tulisan.

Beliau juga sempat mengedit buku hasil karya muridnya yang berupa novel. Sebuah buku yang mengisahkan cinta Juminah, perjuangannya selama lima tahun di negeri orang  hingga menemukan cinta sejatinya. Setelah mengedit novel Juminah dengan tebal 300 halaman, beliau kembali diberi tantangan menjadi editor oleh Bunda Kanjeng. Hingga akhirnya bisa membantu para alumni KBMN untuk melahirkan buku pertamanya.  Seperti Pak Dail, Bu Raliyanti, Ustazah Mutmainah, Ustazah Ovi, juga yang lainnya.

Ketika mood untuk menulis naik turun, ada beberapa cara mengatasinya, tinggalkan sejenak untuk refresing dulu. Bisa karoke, merajut, atau healing tipis-tipis

Selain mengedit naskah ternyata beliau juga mahir merajut, bahkan mendapat piala juara ke-3  lomba merajut kreasi masker.

Mengawali sesuatu termasuk konsisten menulis memang tidak mudah. Namun ketika kita memaksa diri untuk berlatih setiap hari dan sudah menjadi habits niscaya semua tidak akan terasa susah.