Dekadensi Moral Generasi Milenial


Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat dan canggih tentu membawa dampak tersendiri bagi masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini bisa kita lihat dengan cara berkomunikasi, berfikir dan menyikapi masalah.

Menurut Wikipedia 
generasi Milenial atau generasi Y adalah generasi penerus yang menurut penelitian dimulai oleh generasi yang lahir sejak tahun 1980 sampai tahun 2000.
Generasi ini biasanya ditandai dengan peningkatan penggunaan  media dan teknologi digital.


Media merupakan sarana utama tempat menyebarluaskan informasi, ilmu dan pengetahuan baru. Namun, jika tidak hati-hati media juga akan menjadi sarana utama untuk menyebarkan budaya-budaya yang buruk. Atas nama kemajuan teknologi, masyarakat terseret  pusaran arus liberasasi yang menuhankan kebebasan, sehingga masyarakat terancam mengalami dekadensi moral.


Sistem kapitalis sekuler yang diterapkan turun menyumbang peran, mulai dari sekularisasi agama, serta gaya hidup hedonis (paham kesenangan dan hura-hura) akan mengantarkan masyarakat kedalam jurang kemaksiatan.
Selain itu dengan asasnya kapitalisme-sekulerismenya, peraturan yang dibuat hanya berdasarkan asas-manfaat semata tanpa memperhatikan benar atau salah, membawa maslahat atau justru menimbulkan mudharat.

Hal ini tentu sangat memperhatikan, mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar. Namun perilaku yang ditampakkan kaum muslimnya sangat jauh dari  kepribadian yang Islami, dan akhlak ul karimah .


Dalam Islam diajarkan bahwa untuk menjadi muslim yang baik tidak cukup hanya dengan menjalankan ibadah mahdah saja, tetapi juga harus memiliki akhlak dan moral yang baik. Sebagaimana firman Allah surat al-Qalam ayat ,4. "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang agung."

Dalil diatas menjelaskan bahwa Rasulullah telah menjadi rolw model bagi umat Islam. Maka sudah selayaknya kita berusaha menjaga diri dan masyarakat dari dekadensi moral. Hal ini bisa di lakukan dengan beberapa cara diantaranya

Pertama meningkatkan keimanan kepada Allah, dengan begitu manusia akan berhati-hati dalam bertindak, karena merasa Allah dan Malaikat selalu mengawasi.
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini, memulihkan lingkungan yang cocok untuk anggota keluarga, serta membantu edukasi lingkungan masyarakat supaya taat pada aturan Allah.

Kedua memilih teman yang baik, tidak dapat dipungkiri, pengaruh kawan sangat besar, jika kita bersahabat dengan orang-orang yang baik dan berakhlak mulia maka kita akan tertular kebaikannya, demikian juga jika bersahabat dengan orang yang tidak baik akhlaknya, maka lambat laun akan terbawa.

 Ketiga memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan. Halnimi bisa dilakukan dengan menghadiri majelis-majelis ilmu, maupun mencari guru pembimbing yang memiliki tsaqafah Islam sehingga bisa membimbing kita untuk menangkal tsaqafah asing yang bisa membawa pengaruh negatif.

Keempat bijak mengunakan teknologi, karena teknologi bagai dia mata pisau ada dampak negatif dan positif , ketika kita tidak pandai memilah maka akan terjerumus dan terbawa arus, dampak negatif yang di timbulkan bukan hanya kepada dirinya sendiri tetapi bisa berimbas ke masyarakat dan negara. Betapa banyak kasus penyalahgunaan teknologi yang berakibat fatal, seperti sindikat, penipuan online dan kasus serupa.

Keempat tidak mudah terbawa arus dan memiliki kontrol diri yang bagus, dengan begitu tidak akan mudah terbawa pengaruh buruk perkembangan zaman. Kita perlu memiliki rem yang bisa menjaga kita supaya tidak keluar dari rel syara. 

Untuk menjaga masyarakat dari ancaman  dekadensi moral memang tidak mudah, perlu usaha keras, karena sistem yang saat ini berlaku membuka ruang yang luas bagi terjadinya dekadensi moral. Maka perlu usaha keras untuk bentengi diri dari semua kemungkinan buruk yang akan terjadi. Harus ada kerjasama yang sinergis antara individu, Masyarakat, dan pemegang kebijakan karena para pemegang kebijakan lah yang memiliki wewenang untuk mengontrol dan mengeluarkan aturan dalam kehidupan bermasyarakat.

Wallahu alam















Posting Komentar

0 Komentar