Agar Remaja Tak Salah Arah


Oleh: Sri Purwanti

Pergaulan memiliki pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang remaja. Ia akan berpengaruh terhadap perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini banyak remaja seolah kehilangan arah, sehingga mereka rentan  menjadi korban salah pergaulan.
Banyak kasus yang menyapa para remaja, mulai dari miras, narkoba, bahkan pergaulan bebas. Ini sangat memprihatinkan, mengingat mereka adalah calon pewaris yang melanjutkan perjuangan genersi sebelumnya.
Usia remaja merupakan usia yang rawan, mereka masih labil dari segi emosi, sehingga akan mudah terpengaruh. Kemajuan teknologi semakin membuaka pelauang terjadinya penyimpangan karena mereka mudah sekali mengakses semua informasi melalui gadget.
Mengapa generasi muda kita salah arah?
Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan para remaja terombang-ambing sehingga menjadi remaja yang salah arah. Pertama tidak adanya pondasi akidah yang kuat. Sebagaimana kita tahu akidah adalah rem dalam mengarungi kehidupan. Jika akidah kuat maka anak akan bertahan menghadapi goncangan dari luar, tetapi jika akidah lemah maka mereka akan mudah terbawa arus pergaulan yang salah.
Orang tua memiliki peranan penting dalam penanaman akidah seorang anak. Rasulullah bersabda “ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Yahudi…” (HR Bukhari)
Melihat hadis diatas maka kita tahu, betapa penting peran orang tua dalam membentengi generasi muda, serta menempa mereka menjadi generasi terbaik.
Kedua factor lingkungan. Tidak bisa kita pungkiri anak tidak bisa terpisahkan dari lingkungan, jika lingkungannya baik maka dia akan tumbuh dengan baik. Sebaliknya jika anak tumbuh dalam lingkungan yang buruk maka dia akan ikut terbawa. Maka orang tua perlu benar-benar memperhatikan dengan siapa anak-anaknya berteman. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. Dari Abu Hurairah nabi bersabda “ Seseorang itu dilihat dari dien (agama) saudaranya. Maka lihatlah denga salah seorang diantara kalian, siapa yang ditemani  (HR Ahmad)
Factor ketiga, sistem yang diadopsi negeri ini. Sebagaimana kita tahu negeri kita tercinta mengadopsi sistem kapitalis sekuler, dimana peran agama di pisahkan dari kehidupan. Hal ini semakin membuka peluang terjadinya pelanggaran karena merak tidak memiliki rem. Sistem pendidikannya pun tidak berorientasi menghasilkan output generasi yang bertakwa. Hal ini karena prestasi selalu dinilai dengan deretan angka dan lembaran kertas penghargaan. Remaja menjadi anak yang pintar secara akademis tetapi minim akhlak.

Bagaimana Cara menyelamatkan Para Remaja?
Dalam Islam sudah jelas, bahwa kewajiban memjaga geberasi muda adalah tanggung jawab bersama baik keluarga , masyarakat, maupun negara. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.
Pertama merubah pola pikir para remaja, mereka harus disadarkan bahwa kondisi umat saat ini tidak dalam kondisi baik-baik saja. Banyak gempuran dari luar, melalui berbabagai media yang mengincar mereka. Alat propaganda tersebut meliputi food, fun, fil, fashion. Sehingga para remaj sadar dengan bahaya yang mengintai
Kedua membangun kepribadian Islam, ketika para remaja berkepribadiuan Islami maka mereka akan berusa menjaga diri dari penagruh buruk dari luar. Karena mereka sadar ada Allah yang mengawasi, dan setiap perbuatan pasti ada balasan.

Pola pikir dan pola sikap yang Islami akan tercermin dalam perilaku mereka sehari-hari, dengan begitu mereka akan terjaga dari ancaman kehidupan. Mereka akan tumbuh menjadi generasi yang kokoh dan tahan uji.
Wallahu a’lam

Posting Komentar

0 Komentar