Peranan Literasi Untuk Peradaban


Oleh: Sri Purwanti, Amd.KL
Pegiat Literasi

Bangkitnya suatu peradaban di tandai dengan bangkitnya pemikiran masyarakatnya. Karena pemikiran akan mempengaruhi pemahaman yang akan mengantarkan pada kemajuan pengetahuan dan teknologi. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menaruh perhatian besar  pada ilmu pengetahuan. Khususnya kemampuan membaca. Mengapa aktivitas membaca dianggap penting? Hal ini karena aktivitas membaca merupakan pintu untuk masuknya berbagai macam pengetahuan.
Sebagaimana kita ketahui minat baca di tanah air sangat rendah, bahkan menduduki peringkat 60 dari 70 negara. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan. Rendahnya minat baca pada masyarakat ini di pengaruhi oleh berbagi macam faktor, pertama kurangnya  kesadaran orang tua tentang pentingnya budaya membaca sejak dini, kedua sarana/ media baca yang belum memadai, sehingga kurang menarik minat baca, ketiga kurangnya kepedulian masyarakat dalam  mewacanakan pentingnya literasi

 Literasi adalah istilah umum yang merujuk pada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang di perlukan dalam kehidupan sehari-hari (Wikipedia). Berbicara literasi pasti tidak akan jauh dari aktivitas membaca dan menulis.
Semua peradaban di dunia ini tidak lepas dari budaya membaca dan menulis. Budaya literasi yang tinggi akan membentuk suatu masyarakat yang bepengetahuan. Banyak catatan sejarah yang menunjukan bahwa bangsa-bangsa yang memiliki peradaban yang besar adalah bangsa yang memiliki budaya literasi yang tinggi.  Bahkan, wahyu yang pertama kali diterima oleh Rasulullah adalah perintah untuk membaca (Iqra), ini menunjukan betapa pentingnya aktivitas membaca  dalam kehidupan.
Catatan sejarah menunjukan bahwa peradaban Islam pernah mencapai masa keemasan. Bahkan mengangkat harkat martabat manusia karena ilmu pengetahuan (sains dan teknologi). ketika ilmu pengetahuan di bangun berlandaskan kejujuran, keiklasan, kebenaran, keadilan dan rasa cinta terhadap ilmu. Periode ini terjadi pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah, dimana khalifah memiliki perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan IPTEK. Bahkan Khalifah Harun al-Rasyid membangun perpustakaan sebagai tempat diskusi ilmu pengetahuan.
Islam hadir di tengah masyarakat yang tidak memiliki budaya baca tulis kuat, Tetapi mampu bangkit dan berubah sejak  umat Islam mulai menintai ilmu. Ini membuktikan bahwa majunya peradaban tidak terlepas dari budaya baca tulis.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan supaya  budaya baca meningkat, pertama gencar mengkampanyekan pentingnya literasi bagi kehidupan kita, kedua  mengaktifkan rumah baca maupun perpustakaan daerah, serta memastikan koleksi buku mencukupi, ketiga bekerjasama dengan pihak-pihak berwenang baik untuk sosialisasi, maupun pengadaan buku.

Dengan kerjasama yang baik antar individu, masyarakat dan pemerintah maka perlahan budaya baca dalam massyarakat akan meningkat, hal ini akan membawa dampak positif bagi perkemabngan suatu bangsa.
Wallahu a’lam

Posting Komentar

0 Komentar